NIKSEN

Judul Buku : Niksen

Penulis : Olga Mecking

Penerbit : Bentang Pustaka

doc. pribadi

*Blurb*

Orang-orang Belanda termasuk yang paling bahagia di dunia. Rahasia mereka? Mereka adalah ahli niksen, yaitu sebuah seni tidak melakukan apa-apa.

Niksen bukanlah suatu bentuk meditasi, juga bukan kondisi kemalasan atau kebosanan. Mempraktikkan niksen bukan dengan berhenti menelusuri media sosial atau bertanya-tanya apa yang akan Anda masak untuk makan malam. Namun, membuat pilihan sadar untuk duduk kembali, melepaskan beban, dan tidak melakukan apa pun.

Didukung dengan saran dari para ahli terkemuka dunia tentang kebahagiaan dan produktivitas, buku ini membahas sains yang mendasari di balik niksen dan bagaimana melakukan lebih sedikit sering kali dapat menghasilkan lebih banyak.

***

Bloger curiga niksen ini adalah kata lain dari melamun. Sebuah aktivitas yang sempat bloger rindukan kala di perantauan. Bloger pikir, karena tempat rantauan terakhir itu adalah negara dengan mobilitas dan penghargaan waktu yang tinggi, sehingga waktu barang semenit dua menit sangatlah terasa berharga. Sampai-sampai ingin rasanya punya waktu khusus untuk melamun. Kala itu, jelas bloger sama sekali tak tahu bahwa aktivitas sederhana ini ternyata memiliki pengaruh positif terhadap diri. Bahkan kondisi kejiwaan diri. Yang bloger tahu, saat itu fisik ini terasa lelah dengan rutinitas yang ada, jadi melakukan aktivitas melamun sebagai pelepas lelah itu rasanya cocok sekali. Hanya saja, selalu ada saja yang mengganggu. Entah rutinitas itu sendiri atau keharusan melakukan sesuatu pasalnya memang tak ada yang bisa diandalkan kecuali diri sendiri.

Hadirnya buku ini bahkan menegaskan bahwa tidak melakukan apa-apa ini bisa menjadi faktor yang mendukung tumbuhnya perasaan bahagia dalam diri. Kerennya, tidak hanya untuk masyarakat Indonesia, tetapi masyarakat negeri Kincir Angin ini terkenal sebagai pelaku niksen yang baik. Meskipun mereka sendiri tak sadar akan apa yang dilakukan tersebut.

Buku bersampul oranye ini ditulis oleh seorang pendatang di Belanda. Walaupun begitu, dengan jabaran terkait perilaku masyarakat asal bunga Tulip ini, bloger merasa selangkah lebih dekat dengan kebudayaan mereka. Ritme di negeri ini justru berbanding terbalik dengan negara sakura, tempat di mana bloger pernah numpang hidup selama dua tahun.

Bloger senang aktivitas yang sekilas tampak tak berguna, ternyata dipandang sebagai suatu keperluan bahkan keharusan bagi orang-orang dari belahan benua Eropa sana. Bloger yang pernah mempraktikkan niksen sembari lari pagi atau bersepeda pagi dan berhenti sejenak di pinggiran danau dekat dari rumah merasa ketagihan serta mendapatkan energi lebih baik ketika usai melakukan hal tersebut. Jika ditelaah lebih lanjut, sebenarnya kegiatan tersebut bukan niksen dalam artian yang sebenarnya. Pasalnya, di saat melamun, otak bloger praktis melanglangbuana. Sedangkan menurut Olga Mecking, niksen tidak dilakukan ketika benak melakukan aktivitas. Padahal, seringnya, ketika fisik beristirahat, otak memang spontan melakukan aktivitas.

Uniknya, membaca tulisan perempuan yang memang pekerjaan sehari-harinya menulis ini tidak hanya menyajikan sisi positif dari niksen tersebut. Ia tidak sekadar menggadang-gadang orang-orang untuk mempraktikkan niksen, tapi membuat pembaca selektif pada pilihan mereka. Benarkah niksen merupakan pilihan yang tepat untuk dipraktikkan diri sendiri saat ini? Dengan kondisi rutinitas yang dilakukan juga tempat seperti apa yang sekiranya nyaman untuk melakukan niksen.

Buku ini memiliki tebal sebanyak 201 halaman saja. Bentuk tulisannya pun cukup nyaman bagi mata. Dan bagian akhir adalah bagian yang paling menyenangkan dari membaca buku ini. Bloger berharap, Sobat Readers juga bisa menemukan titik nyaman dalam hidup. Dan barangkali dengan membaca buku ini merupakan salah satu ikhtiar pencariannya.

Bagaimana? Sudahkah Sobat Readers menemukan metode pelepas stress yang efektif dalam menjalani hidup?

Selamat membaca! (^_^)

NB : Sobat Readers bisa cek harga bukunya di sini 😉

Follow juga akun IG @mitoreadbooks buat dapet teman baca✨️

Cilacap, 2021年9月13日

Satu respons untuk “NIKSEN

Tinggalkan komentar