THE JOY OF MISSING OUT

Judul Buku : The Joy of Missing Out

Penulis : Tanya Dalton

Penerbit : Bentang Pustaka

doc. pribadi

*Blurb*

Kewalahan. Panik. Lelah. Ketika bangun di pagi hari, apakah kamu sering merasa terlalu banyak hal yang harus dilakukan? Apakah segunung daftar tugas membuatmu tertekan, cemas, dan tanpa sengaja berkali-kali melampiaskan kemarahanmu pada anggota keluarga lainnya? Tenang, kamu tidak sendirian. Banyak di antara kita yang menjalani hari dengan tergesa seolah waktu 24 jam dalam sehari tak mencukupi. Dalam buku ini, Tanya Dalton, CEO dan pakar produktivitas, menawarkan kepada kita perubahan perspektif yang membebaskan: perasaan kewalahan timbul bukan karena terlalu banyak pekerjaan. Tapi kita tidak tahu harus mulai dari mana.

Melalui buku ini, kita akan diajak untuk: Identifikasi apa yang penting bagi kita dan memperjelas prioritas. Mengembangkan cara untuk merampingkan alur kerja yang lebih spesifik sesuai kepribadian kita. Menemukan visi dan misi hidup.

Dinobatkan sebagai “10 Buku Bisnis Terbaik 2020 versi majalah Fortune”, The Joy of Missing Out mendukung kita untuk merangkul ketidakseimbangan yang ada dalam hidup. Bahwa demi mencapai harmoni dan kebahagiaan, tidak apa-apa jika kita tidak selalu menjadi yang terdepan atau menjadi yang pertama dalam mengetahui segalanya. Selamat menjalani kehidupan yang bebas dari rasa bersalah dan panik

***

Luar biasa. Bloger tertarik dengan karakter wanita yang mandiri dan tangguh. Minimal, dia tahu bagaimana mempraktikkan tanggung jawab. Buku ini tentang bagaimana kita—terutama sebagai wanita—menata hidup dengan lebih baik. Lalu, bagaimana kita bisa menciptakan kehidupan yang diinginkan?

Isi buku terasa semakin merasuk pada bloger, pasalnya momen saat ini di mana bloger kerap mempertanyakan pada diri sendiri sudah benarkah/kukuhkah/mantapkah memilih jalan yang dilalui? Padahal jalan ini sudah dilalui selama lebih dari satu tahun. Bukankah seharusnya jarak tempuh pun sudah tercipta? Namun, ternyata masih belum lepas sepenuhnya dari pertanyaan dasar itu.

Bersama buku ini bloger merasa memiliki seorang teman yang pengertian dan paham dengan kondisi saat ini. Beberapa pemikiran sang CEO InkWELL ternyata sudah mulai bloger terapkan. Hanya saja, nihilnya validasi membuat bloger bisa dengan mudah kembali merasa ragu.

Kemudian bloger juga jadi paham, kenapa buku ini dinobatkan sebagai “10 Buku Bisnis Terbaik 2020 versi majalah Fortune”. Memang bukan bercerita tentang kiat-kiat membangun bisnis. Tapi, hal yang lebih penting dan mendasar. Sebuah rahasia yang bisa berlaku untuk pribadi sekaligus jiwa dari bisnis yang dibangun.

Menjadi ketinggalan memang bisa memberikan ketenangan bagi diri sendiri. Ada masa ketika gawai bloger rusak selama sepekan lebih, masa paling menenteramkan di tengah kondisi teknologi semakin maju seperti sekarang ini. Hidup bloger tak diinterupsi oleh suara-suara notifikasi media sosial. Dan dampaknya, bloger bisa lebih produktif dalam berkarya. Hidup terasa lebih tenang. Inilah momen ketinggalan yang pernah bloger rasakan. Jujur, momen ini sungguh menyenangkan.

Menjadi ketinggalan itu bukan dosa. Namun, itu bisa melambatkan ritme diri yang membuat kita bisa melihat hal-hal yang menyenangkan bagi diri sendiri. Dengan meredefinisi kata sibuk, pembaca akan disadarkan pada hal-hal apa saja yang mampu diri ini berikan dedikasinya secara penuh. Kita semua adalah manusia. Di mana tenaga, pikiran dan fokus pastilah memiliki keterbatasan. Maka dari itu, memilih secara selektif bisa perlahan mengantarkan diri pada kehidupan yang lebih nyaman. Uniknya, bahkan secara sadar.

Kemudian, bagian terakhir adalah hal yang paling bloger suka dari buku ini. Bahwa istri dari John Dalton ini menunjukkan sisi manusiawinya. Dia bukanlah wanita yang mampu berdiri di kaki sendiri sejak lahir. Namun, proses membuatnya memilih untuk membenahi hidupnya ke arah yang lebih baik. Tidak masalah kita pernah berbuat salah, sebab yang terpenting adalah bagaimana sikap kita selanjutnya menyikapi kesalahan tersebut. Dan tentunya ini bukan perkara yang mudah. Menerima terlebih mengakui adalah sebuah kondisi yang menuntut waktu. Tidak bisa muncul begitu saja. Belum lagi sikap konsisten yang juga harus dipegang erat.

Pada akhirnya, hidup memang akan selalu dihadapkan pada pilihan. Baik itu perkara sepele hingga hal-hal besar dalam hidup yang membutuhkan energi lebih besar. Dengan belajar mempertimbangkan, boleh jadi kita mampu meminimalisir risiko yang ditawarkan di kemudian hari. Dan setiap pilihan akan menawarkan dua hasil berbeda. Benar atau salah. Hal tersebut tak akan pernah kita tahu selama pilihan tak pernah dijatuhkan. Apakah Sobat Readers siap untuk menciptakan kehidupan yang lebih nyaman?

Selamat membaca!(^_^)

NB : Sobat Readers bisa cek harga bukunya di sini 😉

Follow juga akun IG @mitoreadbooks buat dapet teman baca✨️

Cilacap, 2021年9月21日

3 respons untuk ‘THE JOY OF MISSING OUT

Tinggalkan komentar